Internet of Things yang otonom adalah penciptaan kemampuan manajemen diri dalam sistem Internet of Things dengan menanamkan sifat-sifat otonom tertentu, dalam rangka membebaskan manusia dari semua detail operasi dan manajemen sistem namun tetap menyediakan sistem untuk selalu beroperasi dengan kinerja yang optimal. Beberapa sifat ini adalah penyembuhan diri (self-healing), mengkonfigurasi diri (self-configuring), optimalisasi diri (self-optimizing) dan perlindungan diri (self-protecting). Sifat-sifat ini diambil dari sifat-sifat komputasi otonom yang diperkenalkan oleh Kephart dan Chess (2003).
Untuk membentuk sistem Internet of Things yang otonom, banyak algoritma telah diusulkan. Namun, jaringan Internet of Things juga menghadapi tantangan sumber daya yang membatasi penggunaan prosesor, memori dan energi. Oleh karena itu, kegiatan desain dari algoritma
sebaiknya juga melakukan analisis kompleksitas .
Penelitian ini mengusulkan pendekatan praktis untuk analisis kompleksitas komputasi algoritma yang akan diimplementasikan untuk membentuk protokol jaringan Internet of Things otonom.
Penelitian berupaya mengidentifikasi sifat otonom dalam protokol jaringan dan memetakan kompleksitas algoritmanya. Sebagai hasilnya, suatu model matematis disajikan, yang berguna
untuk secara cepat menganalisa kompleksitas algoritma untuk mengimplementasikan sifat otonom dalam suatu node Internet of Things.
Penelitian ini dipublikasikan pada IEEE Xplore Dgital Library.
Silakan klik link ini untuk membaca lengkap publikasi terhadap hasil penelitian ini.