Penelitian: Disain Perangkat Pintar Aplikatif untuk Inisiatif Smart Grid di Indonesia

listrik

Di tengah pertumbuhan ekonomi, Indonesia masih mengalami kekurangan pasokan listrik. Kurangnya kapasitas pembangkitan listrik menyebabkan sering terjadinya pemadaman listrik di beberapa daerah. Kondisi ini diproyeksikan masih akan terjadi untuk beberapa tahun ke depan, menunggu penyelesaian beberapa proyek pembangkit listrik di beberapa area. Untuk memperbaiki kondisi tersebut, pemerintah Indonesia di tahun 2013 telah mengumumkan program nasional untuk meningkatkan efisiensi energi di sektor perumahan, komersial dan industrial, yang salah satu programnya adalah mulai membangun teknologi smart grid.

Smart grid adalah modernisasi sistem penyediaan energi listrik sehingga bisa memonitor, memproteksi dan mengoptimalkan operasi dan distribusi energi listrik mulai dari sisi pembangkitan sampai ke sisi konsumen. Teknologi tersebut mengintegrasikan sistem informasi dan komunikasi ke dalam operasi dan distribusi energi listrik. Pada smart grid, tidak hanya listrik saja yang dialirkan dalam jaringan, namun juga data informasi 2 arah tentang konsumsi, kebutuhan, sinyal kontrol pengaturan distribusi dan lainnya. Teknologi smart grid sudah diterapkan di banyak negara maju.

Di Indonesia, salah satu masalah utama dalam penerapan teknologi smart grid ini adalah tidak adanya infrastruktur komunikasi data yang dimiliki sendiri oleh pihak penyedia energi listrik untuk bisa mengumpulkan data dari tiap konsumen dan tiap peralatan distribusi. Selain itu, kebanyakan perangkat meteran listrik yang dipasang di sisi konsumen tidak memiliki kemampuan untuk mengirimkan data. Cukup besar investasi peralatan yang harus dilakukan pihak penyedia listrik jika harus mengganti semua meteran listrik yang telah ada sekarang. Oleh karena itu, demi suksesnya penerapan smart grid, partisipasi aktif konsumen sangat dibutuhkan.

Lukman Rosyidi dan Khoirul Umam meneliti suatu disain perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang bisa menjadi bentuk partisipasi konsumen untuk mendukung penerapan teknologi smart grid di Indonesia. Perangkat ini didisain mengambil data energi listrik di konsumen, baik kuantitas maupun kualitasnya tanpa mengganggu kerja meteran listrik yang sudah terpasang, untuk kemudian mengirimkan data tersebut ke pusat informasi. Jalur komunikasi yang dilakukan adalah menggunakan teknologi seluler GSM yang sudah ada dan tersebar di Indonesia.

meter listrik pintar

Dalam disain tersebut, sebagai sebuah perangkat yang akan diprakarsai dan dibiayai oleh konsumen, maka diperlukan fungsi-fungsi manfaat yang menarik dan yang memenuhi kebutuhan konsumen. Perangkat ini dapat memberikan notifikasi SMS tentang waktu untuk melakukan refill token listrik prabayar, informasi data pemakaian listrik selama 12 bulan terakhir, pemberitahuan saat terjadi gangguan pemadaman listrik, serta memungkinkan konsumen menjadwalkan pemakaian sumber energi alternatif sehingga dapat berpartisipasi mendukung mengurangi beban konsumsi listrik terutama pada waktu beban puncak (jam 18.00-22.00).

diagram komunikasi

Dari ujicoba pembuatan prototype, dihasilkan disain perangkat dengan biaya material tidak melebihi biaya pengadaan meteran listrik baru, dan dengan biaya operasional/pulsa bulanan tidak melebihi 10% dari rata-rata-rata biaya bulanan pemakaian listrik konsumen perumahan.

Hasil penelitian ini telah dipresentasikan dan dipublikasikan pada International Conference on Electrical Engineering, Computer Science and Informatics (EECSI) 2014 di Yogyakarta pada tanggal 20-21 Agustus 2014, bersama dengan 100 hasil penelitian lainnya dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, Cina, Portugal, Turki, India, Ceko, Uni Emirat Arab dan Saudi Arabia. Acara konferensi yang diselenggarakan oleh Institute Advanced Engineering and Science (IAES) ini dimaksudkan sebagai ajang publikasi dan sharing para peneliti seluruh dunia pada bidang-bidang Electrical Engineering dan Computer Science.

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan disain fungsionalitas produk masa depan bagi industri terkait, terutama di saat ini ketika mulai marak diperkenalkan meteran listrik pintar di pasar Indonesia. Diharapkan penelitian ini turut menjadi langkah awal untuk mendukung penerapan teknologi smart grid di Indonesia, dan dapat diteruskan untuk lebih mengembangkan teknologi dalam sektor energi di Indonesia dan dunia.

Lukman Rosyidi